Warnanews.com – Pada Januari 2025, dua astronot NASA, Sunita Williams dan Barry “Butch” Wilmore, akhirnya kembali ke Bumi setelah lebih dari sembilan bulan terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka awalnya dijadwalkan untuk kembali pada Juni 2024. Namun, pesawat ruang angkasa Boeing yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pendorong, yang menyebabkan penundaan signifikan dalam misi mereka.
Tantangan yang Dihadapi Astronot NASA di ISS
Selama lebih dari lima bulan di luar angkasa, Sunita Williams dan Barry Wilmore beradaptasi dengan kondisi yang semakin sulit di ISS. Mereka terus melaksanakan tugas mereka meskipun ada masalah besar terkait persediaan oksigen. Menurut laporan, persediaan oksigen mereka hanya dapat bertahan selama 96 jam lagi. Ini membuat mereka harus cepat mencari solusi agar tetap aman di luar angkasa.
Dukungan dari Presiden AS dan Kolaborasi dengan SpaceX
Presiden Donald Trump akhirnya meminta bantuan dari Elon Musk dan perusahaan SpaceX untuk membantu memulangkan kedua astronot tersebut. SpaceX, dengan pesawat ruang angkasa Falcon dan Dragon, menjadi penyelamat dalam situasi kritis ini. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam membawa kedua astronot kembali ke Bumi.
Akhir yang Bahagia: Astronot NASA Kembali ke Bumi
Pada Januari 2025, setelah hampir sembilan bulan, Sunita Williams dan Barry Wilmore akhirnya berhasil kembali ke Bumi. Mereka menggunakan pesawat ruang angkasa SpaceX, yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan misi luar angkasa mereka dengan aman. Keberhasilan pemulangan ini mengingatkan kita pada pentingnya kolaborasi antara NASA dan perusahaan swasta dalam misi luar angkasa.
Kembalinya mereka juga menunjukkan betapa besar risiko yang dihadapi oleh para astronot. Meskipun demikian, keberanian dan ketangguhan Sunita Williams dan Barry Wilmore dalam menghadapi tantangan ini memberikan inspirasi bagi dunia luar angkasa.