Jogjakarta, Warnanews.Com – Ecoprint adalah dimana teknik memberi Pola pada bahan atau kain yang menggunakan bahan alami, dan teknik ini sangat mudah bagi siapa saja bisa, bahkan anak-anakpun juga bisa dan akhir-akhir ini mulai menjadi tren sejak beberapa tahun ini, Banyak pengrajin yang menggeluti Ecoprint ini, meski usaha tersebut telah digelutinya selama dua bulan terakhir, dan sudah mengikuti beberapa pameran.
Ada beberapa cara teknik yang digunakan untuk menghasilkan motif Ecoprint diantaranya teknik Pounding ( dipukul ) dan teknik Steaming ( dikukus ), untuk yang teknik pounding ada beberapa daun yang di kumpulkan lalu daun tersebut di pukul-pukul diatas lembaran kain putih dan daun itu nantinya akan mengeluarkan warna alami, terus di pukul-pukul sampai warna yang tercetak di atas kain cukup jelas hingga tampak tulang-tulang daunnya.
Setelah selesai dipukul-pukul lalu di diamkan beberapa hari agar warna daun kering dan melekat pada kain setelah itu kain dibilas dan istilahnya fiksasi, dalam pembilasan atau fiksasi dengan air cuka, air tawas, air tunjung, kalau air tawas biasanya untuk warna agak terang dan kalau pake air tunjung untuk warna yang agak gelap.
Sedangkan teknik Steaming atau proses kukus merupakan proses lanjutan dari pounding, jika proses pounding di pukul kemudian didiamkan maka steaming mengukus kain ke dalam panci kain tersebut dilipat atau di gulung dengan rapid an dilakukan beberapa jam, setelah dikukus selama beberapa jam setelah itu direndam dengan air tawas tujuannya agar warna daun tidak luntur saat di cuci ‘ Ujar Priscilla.
ia juga mengatakan bahwa proses pembuatannya sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Seluruh bahan untuk motif kainnya pun mudah diperoleh, karena ada di sekitar rumah sendiri bahkan bahannya bisa pilih sesuai dengan daun yang ada salah satu contoh daun papaya jepang dan daun lainnya.