Jakarta, Warnanews.com- Pepatah mengatakan banyak jalan menuju Roma itulah cita-cita Julia Robex atau yang biasa dipanggil Baby Wijaya yang merupakan seorang entertainer muda yang memulai karirnya di dunia hiburan bahkan namanya sempat melejit menghiasi industri hiburan Indonesia lewat film Mati Muda di Pelukan Janda 2011 silam, selain itu Julia Robex juga sebagai seorang designer interior yangsukses sampai meninggalkan karirnya demi meraih keinginanya sehingga keluarganyapun ia tinggalkan.
Banyak jalan menuju Roma, namun bagi Julia Robex justru dirinya lebih memilih dan berkarir di negara kincir angin Belanda, dan pilihan itu bukan tanpa sebab, karena perjalanan panjangnya mewujudkan keinginannya serta talentanya ini meniti karir sudah berada pada jalur yang tepat.
Meski dibalik itu akan banyak menyita waktu (kurang lebih tiga tahun) untuk mengurusi ijin tinggalnya, hingga menuntaskan study bahasanya dan memulai memperkenalkan dirinya ke sejumlah agency. Perjuangan semacam inilah yang ingin dijalaninya, step by step, on process, namun di Negri Belanda, aku akan mewujudkan kembali dengan hidup dan berkarir yang menjadi passion dan talenta Selama ini.
“Namun yang pasti, jelas Julia Robex saat dihubungi lewat handphone bahwa dirinya menginginkan karir seni dan entertainmenya bisa berkembang, sehingga skil dan kompetensi yang dimliki Julia Robex no Gimmik, no Bully No negative image, No kontroversial Issue dan lain-lain yang kerap di create sedemikian rupa hanya semata-mata untuk membuat seseorang terkenal No..no..no bagi Julia Robex,” ungkapnya
Aku tak mau seperti itu, aku maunya Baby Wijaya a.k.a Julia Robex yang datang menghibur serta meng-influece setiap orang karena karya-karyaku dan karena prestasiku sehingga mampu berkarir di Eropa,bukan karena yang lain, tetapi dirinya pergi dari Indonesia ke negri Belanda saat ini berkarir ,” jelas Julia Robex penuh harapan.
Sambil menyelam minum air, aku inginnya dapat memulai meraih peluang demi peluang, bisa pelan-pelan mencari peruntungan sesuai passion yang saya miliki. Banyak agency yang menawarkan aku sejumlah kesempatan, tetapi masih belum menemukan kontrak yang cocok. Lantaran bentrok dengan jadwal study bahasa yang aku ambil disini,” ujarnya saat dihubungi (10/6) melalui telepon selularnya dari Belanda.
Keinginan Julia yang kuat dan kegelisahannya untuk menggapai apa yang dicita-citakannya mendorongnya untuk memilih Negeri Kincir Angin Belanda, demi ingin mewujudkan apa yang menjadi expertnya di ranah seni dan entertainment industry secara utuh.
“Aku memang sudah memutuskan untuk berkarier di Belanda, meskipun sudah pindah dari Indonesia ke Belanda, kebetulan juga ada keluargaku disini, dimana selama tiga tahun kedepan aku harus menuntaskan study-ku sambil menata kembali apa yang menjadi passion ku, di dunia seni dan entertainment industry ini,” jelas Julia Robex.
Mengapa harus memilih di Eropa dan khususnya dari Belanda untuk berkarier? Julia Robex menyakini kariernya di dunia seni dan entertainment industry di sini dapat lebih memiliki tempat dan peluang untuk berkembang,begitu juga masyarakatnya yang sangat terbuka mereka pun lebih melihat karya-karyaku yang bisa diberikan apa pun latar belakang diriku, “Dari sini (Belanda, red) aku akan mewujudkannya kembali dengan hidup dan karier yang menjadi passion dan talentaku selama ini,” ungkapnya.
Apalagi dirinya yang tidak bisa mendapat kesempatan lebih untuk berkembang di Indonesia. Lantaran talenta para transgender di Indonesia umumnya tidak pernah di anggap serius. Di bidang apapun, termasuk di dunia kerja, begitu pula di dunia seni yang menjadi satu-satunya harapan juga tidak pernah di hargai baginya gender bukanlah titik ukur skill seseorang, semua gender itu semestinya layak mendapatkan hak untuk berkerja dengan serius, tambahnya.
Baby Wijaya a.k.a Julia Robex, yang bernama asli Baby Wijaya Nasroen, merupakan transgender dengan segudang talenta entertainment industry yang dibutuhkan seperti host, akting, influencer dan sebagainya. disamping itu tentu tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bidang design interior yang pernah ditekuninya.
Dan sebagai seorang transgender, dirinya ingin sekali diperhitungkan atas kemampuan skill dan kompetensi yang dimilikinya, karya-karya nya serta juga hal-hal apa yang telah dibuatnya nanti. Semoga jalan panjangnya berkarier di benua biru, Eropa dapat menemukan jalannya yang terang. Mewujudkan sukses dan mengharumkan namanya, serta Indonesia tentunya