Jakarta, Warnanews.com – Seni adalah suatu bentuk keindahan, dan seni dapat membentuk sebuah rasa dan karya, rasa percaya diri dan rasa ingin sesuatu keindahan yang dapat membentuk sebuah kebudayaan yang melekat pada diri seseorang, karena setiap seni yang dilakoni dengan hati dan layak untuk di nikmati.
Nah berangkat dari kecintaan seni inilah Dedy Lutan Dance Company (DLDC ) menghadirkan gelaran rutin dengan bertemakan Pentas Silaturahmi, melalui acara ini, DLDC menyambut dan menggelar berbagai macam komunitas seni untuk menampilkan karya-karya garapannya bagi para pekerja seni , dan seniman manapun dari bebagai daerah.
Seniman itu sendiri terlibat dan memiliki kebebasan dalam menentukan karya-karya garapannya untuk ditampilkan, sehingga mulai dari karya yang masih dalam proses hingga karya ungulan, semua bentuk seni memiliki ruang dalam pentas Silaturahmi, gagasan dan inisiasi pentas silaturahmi sejak awal tahun 2019, dan terus bergulir setiap tiga bulan, disini kita memberi panggung berbagai bentuk seni dan tradisi mulai dari Musik, Tari, hingga pusi dari seluruh Indonesia.
Berbagai seniman turut hadir dalam pentas silaturahmi malam ini antara lain Wiiwiek Hari Wahyuni ( Tari Jakarta ), Pulung ( Tari-Jogjakarta ), Nanik Topeng Losari , Cirebon Bunyi Sunya dan DLDC Kolaborasi Jakarta, Hari Prasetyo Monolog Jakarta dan Hendricus Wisnu Groho musik Jakarta dan pameran Foto karya Faizal Ahmad.
Kami semata-mata ingin memperkenalkan kembali khasanah kebudayaan kita yang tersembunyi di balik kilau kesenian mancanegara. Dengan format dan tata panggung yang terbuka, kami bermaksud memberi ruang bagi generasi muda ataupun siapa mereka yang ingin berbuat, berproses, agar kian tertarik berkesenian di padepokan tari DLDC,” kata Elly
Pada kesempatan yang sama Nanik, penari Losari asal Cirebon mengatakan, dirinya menampilkan tari topeng cirebon Losari yang merupakan tradisi nenek moyangnya. Ia sendiri merupakan generasi ketujuh dari keluarga penari topeng cirebon.Kebetulan nenek saya sahabat dari keluarga DLDC, jadi saya di sini ikut juga karena memang ada ikatan batin,kata Nanik.
Hal senada juga diutarakan Wiwiek yang menampilkan tarian dari perjalanan seni-nya dalam mengeksplore apa-apa yang menjadi penggalan hidupnya dalam berkesenian dan berbudaya serta menangkap apa yang ada di sekitarnya. Ia yang mengaku berguru dan banyak belajar dari Dedy Lutan, malam itu benar-benar ingin mempersembahkan karyanya buat sang guru.Semoga beliau di sana senang dengan apa yang kami lakukan, tuturWiwiek.
Menurut Boby Ari Setawan sebagai Koreografer sekaligus penggagas pentas Silaturahmi ‘ saya percaya proses akan mempengaruhi karya, sebagai mana Filsafah Jawa ‘ Ngelmu kelakone khanti laku’ artinya seegala ilmu yang didapat karena proses itulah yang dinamakan Silaturahmi, konsepnya seperti sedang berkumpul dan berbagi cerita dan utuk meramaikan kembali padepokan DLDC sekaligus sebagai ajang silaturahmi, berkumpul dan berdiskusi bagi para seniman maupun pelaku seni agar kita berbagi rasa dan berbudaya.
Sebagai pembuka acara Silaturahmi DLDC juga mengajak para pecinta seni untuk mengikuti Workshop tari sebelum pementasan di mulai, ini salah satu inisiatif DLDC untuk memperkenalkan tari secara langsung dari sumbernya.
Perlu diketahui Dedy Lutan Dance Company merupakan wadah komunitas seni dibentuk pada tahun 1990 atas gagasan Dedy Lutan sebagai seorang seniman dan koreografer bersama dengan Irine S. Prinka dan Elly D
Pentas Silaturahmi ini merupakan pentas yang ke empat dimna sejak pentas yang pertma dari berbagai seniman Indonesia ikut mengisi ruang diantaranya Koregrafaer Siko Setyanto Solo, Dalang Wayang Urban Nanang Hape Jakarta Budayawan Tatan Daniel Sumatra Utara, Pituh Yanusa Nugroho Jakarta dll.