Jakarta, Warnanews.com-Jerih Payah Pengurus Besar Pesatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) untuk meloloskan atletnya ke Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, berbuah manis. Peselancar Rio Waida berhasil memastikan diri untuk tampil di nomor shortboard putra pada Olimpiade 2020 Tokyo.
Kepastian itu di dapat setelah diumumkan oleh Asosiasi Selancar Internasional (ISA) melalui laman resminya, Minggu (6/6/2021) WIB. Rio mendapat tiket tampil di Olimpiade setelah dua peselancar Jepang, Shun Murakami dan Hiroto Ohhara harus berebut satu slot yang tersisa pada hari terakhir Surf City El Salvador ISA World Surfing Games 2021, Murakami turun di main event dan Ohhara di repechange.
Berdasarkan aturan kualifikasi Olimpiade, setiap negara hanya boleh diwakili dua peselancar. Jepang sendiri sudah memiliki satu wakil yakni Kanoa Igarashi yang lolos usai masuk top ten Liga Surfing Dunia (WSL) 2019. Dengan demikian, tiket milik Jepang yang sempat diamankan Murakami di World Surfing Games 2019 diberikan kepada Rio.
Saat itu, Murakami mendapat jatah tiket kontinental zona Asia setelah menempati ranking empat di final. Sementara, Rio di posisi sembilan tetapi menjadi peselancar terbaik kedua dari Asia.
“Alhamdulillah Indonesia menambah lagi perwakilan atlet yang akan tampil di Olimpiade Tokyo dari cabang olahraga surfing. Rio lolos kualifikasi karena penampilannya di World Surfing Games 2019, tetapi penampilan Rio di El Savador pun sangat baik karena dia masuk perempat final. Ini artinya membuktikan peselancar Indonesia mampu bersaing di kelas dunia,” kata Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Ferry J Kono, Minggu (6/6).
Ferry mengatakan keberhasilan tersebut tak lepas dari kerja keras PSOI. Bukan hanya sekedar pembinaan yang telah dilakukan PSOI, melainkan perjuangan mereka untuk mengirimkan atlet di kualifikasi surfing terakhir di El Savador.
“Kami sangat mengapresiasi proses PSOI yang sudah berusaha keras membawa atlet-atlet Indonesia tampil di sana. Bukan cuma karena pandemi Covid-19, tetapi juga proses keimigrasian. Kita tidak memiliki KBRI di sana sehingga sekretariat NOC Indonesia beberapa kali mengirim surat ke pihak luar negeri dan Sesmenpora (Gatot S Dewa Broto) turut membantu dengan berkomunikasi dengan pihak KBRI Kolombia agar peselancar kita bisa masuk El Savador,” ujar Ferry.
Terpisah, Ketua Umum PSOI, Arya Sena Subyakto bersyukur dan bangga atletnya dapat menggenggam tiket Olimpiade. Sebab, syarat kualifikasi yang ditetapkan ISA tidak mudah, yakni hanya 20 peselancar terbaik di dunia yang diperbolehkan tampil pada debut surfing di Olimpiade, di mana 10 tiket diberikan khusus kepada peselancar yang masuk top ten ranking WSL dan sisanya diperebutkan melalui kualifikasi.
“Kami sangat gembira karena lolos Olimpiade ini tidak mudah. Perjuangan peselancar Indonesia di El Savador juga luar biasa, misalnya I Ketut Agus Aditya Putra yang mampu masuk semifinal tetapi belum berhasil di repechange 11,” kata Arya.
“Kami mendapat pelajaran berharga dari sini dan setelah pulang ke Indonesia kami akan mempersiapkan diri lagi. Terutama, memperkuat mental Rio untuk tampil di Olimpiade karena secara skill pertandingan dia sudah siap.”
Surfing akan mempertandingkan dua nomor yakni shortboard putra dan putri. Perlombaan akan diselenggarakan di Pantai Shidashita yang berjarak 64 km dari Tokyo