Jakarta, WarnaNews.com –Saiful SH atau akrab disapa bejo, saat menjadi narasumber di acara webinar yang mengusung tema “ Dukung Vaksinasi Covid-19, Jangan Kendor Protokol Kesehatan,” yang diselenggarakan oleh Indo CF ( Indonesia Care Forum ) bekerjasama dengan KPC PEN (Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional) baru-baru ini.
Saiful, Sebagai pengamat kebijakan Publik bersama dr.Siti Nadia Tarmizi M.Epid jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI tampil sebagai narasumber, diacara webinar ICF sesion 2021 yang juga melibatkan Amrul Haqq sebagai moderator dan Rakisa selaku kordinator webinar serta Aulia Mufida selaku MC.
Selain dikenal sebagai pengamat kebijakan publik beliau juga menilai program vaksinasi Covid-19 adalah upaya pemerintah yang harus diapresiasi setinggi-tingginya, upaya itu adalah wujud tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat oleh sebab itu dukungan penuh masyarakat mutlak, terkait beberapa pihak yang menolak itu kembali kepada masyarakat itu sendiri,” ungkap Saiful.yang merupakan lulusan Fak Syariah, dari Institut Agama Islam Ma’arif. Lampung
“Jika merupakan kewajiban sebagai warga negara hukumnya ya harus didukung. Jika sebagai hak maka tetap harus mendukung. Oleh karena itu, saya setuju jika yang menolak tanpa alasan kesehatan dikenakan denda,” tegas Bejo.
dr.Siti Nadia Tarmizi juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, vaksin Covid-19 sangat pentingnya diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat, dalam mengurangi risiko terpapar dan juga kematian akibat Covid-19.
“Vaksinasi ini sangat dibutuhkan dan penting diberikan kepada tenaga kesehatan supaya kita bisa mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19,” kata Nadia dalam webinar dengan tema’Dukung Vaksinasi Covid-19, Jangan Kendor Protokol Kesehatan,”
Oleh karena itu, pada fase tahap pertama Januari- April 2021, lebih diprioritaskan terutama pada tenaga kesehatan dengan jumlah 1,4 juta, petugas publik mulai dari TNI,
Polri, PNS dan lainnya sebanyak 17,4 juta dan lanjut usia sebanyak 21,5 juta. Kemudian tahap kedua Maret- April diperuntukan bagi masyarakat rentan sebanyak 63,9 juta dan masyarakat umum lainnya sebanyak 77,4 juta, vaksin yang saat ini digunakan akan memberikan perlindungan manusia dan mengurangi risiko penularan hingga 30%. Sedangkan tanpa perlindungan vaksin, risiko terpapar Covid-19 akan menjadi tiga kali lebih besar, dibanding orang yang mendapatkan vaksinasi covid 19.
Nadia mengajak semua pihak untuk bersama-sama memutus mata rantai penularan dengan peran serta masyarakat mendukung vaksinasi. Kemudian dengan tetap secara ketat menerapkan protokol kesehatan. “Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya,” ucap dia.
Nadia menambahkan sampai saat ini tercatat ada 172.901 tenaga kesehatan yang telah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Namun dari total angka tersebut sebanyak 27.000 tenaga kesehatan batal ataupun ditunda penerimaan vaksinasinya dengan alasan masih menunggu analisa.